TUGAS BESAR (DISPENSER OTOMATIS)
1. Pendahuluan[kembali]
Dalam era digital yang serba cepat ini, efisiensi dan kenyamanan telah menjadi prioritas utama dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satu inovasi yang mencerminkan tren ini adalah dispenser air otomatis, yang kini semakin populer di rumah-rumah, kantor, sekolah, dan fasilitas umum. Perangkat ini tidak hanya menawarkan kemudahan dalam mengakses air minum, tetapi juga membantu mengurangi sentuhan fisik pada permukaan umum, sebuah fitur yang semakin dihargai di era pasca-pandemi. Tugas besar ini akan mengeksplorasi rangkaian listrik yang menjadi otak di balik fungsi otomatis dispenser ini, yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan air tanpa harus menyentuh tombol atau tuas.
Penerapan dispenser otomatis dalam kehidupan sehari-hari membawa berbagai manfaat praktis. Di lingkungan rumah tangga, dispenser ini dapat membantu anak-anak dan lansia untuk mengambil air dengan lebih mudah dan aman, mengurangi risiko tumpahan atau kecelakaan. Di kantor dan ruang publik, dispenser otomatis berkontribusi pada peningkatan higienitas dan efisiensi, memungkinkan karyawan atau pengunjung untuk mengisi ulang botol air mereka dengan cepat tanpa antrian panjang atau kontak fisik yang tidak perlu. Bahkan di sektor perhotelan dan restoran, dispenser otomatis dapat meningkatkan pengalaman pelanggan sambil membantu staf untuk fokus pada tugas-tugas lain yang lebih penting. Dengan merancang rangkaian listrik yang tepat untuk dispenser otomatis ini, kita tidak hanya menciptakan sebuah perangkat, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup sehari-hari masyarakat modern.
2. Tujuan[kembali]
3. Alat dan Bahan[kembali]
- Bi-Polar Transistor
- DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
- Continuous Collector current (IC) is 100mA
- Emitter Base Voltage (VBE) is > 0.6V
- Base Current(IB) is 5mA maximum
Operasional amplifier (Op-Amp) adalah suatu penguat berpenguatan tinggi yang terintegrasi dalam sebuah chip IC yang memiliki dua input inverting dan non-inverting dengan sebuah terminal output, dimana rangkaian umpan balik dapat ditambahkan untuk mengendalikan karakteristik tanggapan keseluruhan pada operasional amplifier (Op-Amp). Pada dasarnya operasional amplifier (Op-Amp) merupakan suatu penguat diferensial yang memiliki 2 input dan 1 output.
Dioda adalah komponen pasif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur). Saat ini bahan semikonduktor pembuat dioda adalah semikonduktor silikon dan germanium. Semikonduktor bahan silikon merupakan bahan yang paling banyak digunakan pada jenis dan tipe dioda karena silikon menawarkan beberapa kelebihan seperti kinerja yang tinggi dan biaya produksi yang lebih rendah. Biasanya tegangan jatuh dioda berbahan silikon berkisar 0,7 Volt.
f. logicstate
Komponen Input :
a. Sensor PIR
Passive Infrared Receiver atau disebut juga dengan Sensor PIR adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah dari suatu objek. Sesuai dengan namanya sensor PIR bersifat pasif yang berarti sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah melainkan hanya dapat menerima radiasi sinar infra merah dari luar. Sensor PIR adalah alat yang dapat mendeteksi radiasi dari berbagai objek.
· Wide range on input voltage varying from 4.V to 12V (+5V recommended)
· Output voltage is High/Low (3.3V TTL)
· Can distinguish between object movement and human movement
· Has to operating modes - Repeatable(H) and Non- Repeatable(H)
· Cover distance of about 120° and 7 meters
· Low power consumption of 65mA
· Operating temperature from -20° to +80° Celsius
b. Sensor infrared
Sensor inframerah adalah jenis sensor cahaya yang digunakan untuk mengenali cahaya inframerah. Bahan baku pembuatannya ialah material piroelektrik dan material sensor foton. Fungsi utama dari sensor inframerah ialah media komunikasi bagi dua perangkat elektronik yang memuat sensor sebagai komponennya.
5VDC Operating voltageI/O
pins are 5V and 3.3V compliant
Range: Up to 20cm
Adjustable Sensing range
Built-in Ambient Light Sensor
20mA supply current
Mounting hole
c. Sensor water
Water level merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi ketinggian air dengan output analog kemudian diolah menggunakan mikrokontroler. Cara kerja sensor ini adalah pembacaan resistansi yang dihasilkan air yang mengenai garis lempengan pada sensor.
3. Operating voltage :. DC5V
4. Working current : less than 20mA
5. Sensor Type : Analog
6. detection area :. 40mm x16mm
7. Production process :. FR4 double-sided HASL
8. mounting hole size : 3.0mm
9. user-friendly design : half-moon -slip handle depression
10. Working temperature : 10 C - 30 C
11. Operating humidity : 10% - 90% non-condensing
12 Weight : 3g
Sensor LM35 bekerja dengan mengubah besaran suhu menjadi besaran tegangan. Tegangan ideal yang keluar dari LM35 mempunyai perbandingan 100°C setara dengan 1 volt. Sensor ini mempunyai pemanasan diri (self heating) kurang dari 0,1°C, dan dapat dioperasikan dengan menggunakan power supply tunggal dan dapat dihubungkan antar muka (interface) rangkaian kontrol yang sangat mudah.
- Working voltage: DC 3.3-5V
- Dimensions: 45 x 17 x 9 mm
- Signal output indication
- Single channel signal output
- With the retaining bolt hole, convenient installation
- Outputs low level and the signal light when there is sound
Komponen Output:
a. LED
b. Loudspeaker
Loudspeaker atau lebih sering disingkat dengan Speaker adalah Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik menjadi Frekuensi Audio (sinyal suara) yang dapat didengar oleh telinga manusia dengan cara mengetarkan komponen membran pada Speaker tersebut sehingga terjadilah gelombang suara.
Pada gambar diatas, dapat kita lihat bahwa pada dasarnya Speaker terdiri dari beberapa komponen utama yaitu Cone, Suspension, Magnet Permanen, Voice Coil dan juga Kerangka Speaker.
2. DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
3. Continuous Collector current (IC) is 500mA
4. Emitter Base Voltage (VBE) is 5V
5. Base Current(IB) is 5mA maximum
6. Available in To-92 PackageMerupakan piranti elektronika yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. pada motor DC terdapat 2 Input yang jika diberikan input yang berbeda maka motor akan berputar CCW atau CW tergantung pada inputan yang dimasukan dan jika diberikan dua input dengan nilai sama maka motor dc akan berhenti. maksud nilai disini adalah HIGH atau LOW.
HIGH LOW = motor berputar
LOW LOW = motor tidak berputar
LOW HIGH = motor berputar
Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, Relay yang menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.
4. Dasar Teori[kembali]
Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :
1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
Jenis jenis konfigurasi transistor yang digunakan dalam rangkaian simulasi dispenser otomatis ini antara lain:
1. Fixed Bias
Fixed bias yaitu, arus bias IB didapat dari VCC yang dihubungkan ke kaki B melewati tahanan R seperti gambar dibawah:
Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
- Electromagnet (Coil)
- Armature
- Switch Contact Point (Saklar)
- Spring
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
- Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
- Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi baru (NO) sehingga menjadi Saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada saat tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
e. LED
LED atau singkatan dari light-emitting diode merupan alat yang mengeluarkan cahaya, dalam rangkaian ini kita menggunakannya sebagai indikator, apakah rangkaiannya berfungsi atau tidak.
f. Water Sensor
Water sensor adalah controller yang bisa mendeteksi volume air, tinggi air, serta kualitas air di dalam tangki, sungai, danau, dan sejenisnya dengan akurat dan mudah. Sensor ini merupakan perangkat yang bisa mematikan atau mengobarkan pompa air secara otomatis andai air mulai berakhir atau sudah nyaris penuh.
Sensor PIR (Passive Infra Red) adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya pancaran sinar infra merah. Sensor PIR bersifat pasif, artinya sensor ini tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
Sensor ini biasanya digunakan dalam perancangan detektor gerakan berbasis PIR. Karena semua benda memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal: dinding), maka sensor akan membandingkan pancaran infra merah yang diterima setiap satuan waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
1. Respon terhadap arah, jarak, dan kecepatan
Dari grafik, didapatkan bahwa suhu juga mempengaruhi seberapa jauh PIR dapat mendeteksi adanya infrared dimana semakin tinggi suhu disekitar maka semakin pendek jarak yang bisa diukur oleh PIR.
Ketika pemancar IR memancarkan radiasi, ia mencapai objek dan beberapa radiasi memantulkan kembali ke penerima IR. Berdasarkan intensitas penerimaan oleh penerima IR, output dari sensor ditentukan.
Grafik menunjukkan hubungan antara resistansi dan jarak potensial untuk sensitivitas rentang antara pemancar dan penerima inframerah. Resistor yang digunakan pada sensor mempengaruhi intensitas cahaya inframerah keluar dari pemancar. Semakin tinggi resistansi yang digunakan, semakin pendek jarak IR Receiver yang mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih rendah dari IR Transmitter. Sementara semakin rendah resistansi yang digunakan, semakin jauh jarak IR Receiver mampu mendeteksi sinar IR yang dipancarkan dari IR Transmitter karena intensitas cahaya yang lebih tinggi dari IR Transmitter.
VLM35 = Suhu* 10 mV
- Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/ºC, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.
- Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5ºC pada suhu 25 ºC
- Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 ºC sampai +150 ºC.
- Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt.
- Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.
- Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 ºC pada udara diam.
- Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.
- Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC
- Impedansi Input (Zi) besar = ∞
- Impedansi Output (Z0) kecil= 0
- Penguatan Tegangan (Av) tinggi = ∞
- Band Width respon frekuensi lebar = ∞
- V0 = 0 apabila V1 = V2 dan tidak tergantung pada besarnya V1.
- Karakteristik operasional amplifier (Op-Amp) tidak tergantung temperatur / suhu.
Jenis - jenis konfigurasi op amp yang digunakan pada rangkaian simulasi dispenser otomatis ini adalah:
- Jika tegangan input (Vin) lebih besar dari Vref, output dari op-amp akan tinggi (biasanya mendekati tegangan suplai positif).
- Jika Vin lebih kecil dari Vref, output akan rendah (biasanya mendekati tegangan suplai negatif atau ground).
- Vout = Vsupply + 1 atau 2, jika Vin>Vref
- Vout = Vsupply − 1 atau 2, jika Vin<Vref
Dalam rangka menterjemahkan sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan Voice Coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan Magnet Permanen sehingga menggerakan Cone Speaker maju dan mundur. Voice Coil adalah bagian yang bergerak sedangkan Magnet Permanen adalah bagian Speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati Voice Coil akan menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan “tarik” dan “tolak” dengan Magnet Permanen. Dengan demikian, terjadilah getaran yang maju dan mundur pada Cone Speaker.
Cone adalah komponen utama Speaker yang bergerak. Pada prinsipnya, semakin besarnya Cone semakin besar pula permukaan yang dapat menggerakan udara sehingga suara yang dihasilkan Speaker juga akan semakin besar.
Suspension yang terdapat dalam Speaker berfungsi untuk menarik Cone ke posisi semulanya setelah bergerak maju dan mundur. Suspension juga berfungsi sebagai pemegang Cone dan Voice Coil. Kekakuan (rigidity), komposisi dan desain Suspension sangat mempengaruhi kualitas suara Speaker itu sendiri.
5. Percobaan[kembali]
a) Prosedur[kembali]
· -Letakkan semua alat dan bahan sesuai dengan posisi dimana alat dan bahan terletak.
· -Tepatkan posisi letak nya dengan gambar rangkaian
· -Selanjutnya, hubungkan semua alat dan bahan menjadi suatu rangkaian yang utuh
-Lalu mencoba menjalankan rangkaian , jika tidak terjadi error, maka LED atau buzzer akan hidup yang berarti rangkaian bekerja
b) Rangkaian simulasi [kembali]
Sensor infrared berfungsi untuk mendeteksi gelas atau benda ketika diletakkan di dispenser. Ketika gelas diletakkan di dispenser maka gerbang logika di sensor akan ditandai dengan 1. Begitupun sebaliknya. Ketika gerbang logika bernilai 1, maka sensor akan mengeluarkan tegangan sebesar 5 Volt, selanjutnya diumpankan ke Voltage follower. Berdasar teori Voltage follower sebagai penguat berkonstanta 1, yaitu Vo=Vi, maka tegangan output yang keluar akan bernilai 5 Volt juga. Selanjutnya , tegangan output di umpankan ke R7 yang bernilai 5k ohm yang selanjutnya dihubungkan ke kaki base transistor dan kaki emiiter transistor. Tegangan yang terbaca di Vbe yaitu 0,8 Volt yang memenuhi syarat transistor fixed bias. Karena aktif, maka arus mengalir ke R2 dan juga mengalir ke R6 dan relay. Karena ada aliran arus di relay, maka switch berpindah dari kanan ke kiri, yang menyebabkan rangkaian yang di dekat sensor infrared menjadi loop tertutup.
Sensor PIR berfungsi sebagai mendeteksi tubuh pada dispenser. Disini saya memasang 3 buah sensor PIR, diantara nya PIR1 untuk mendeteksi permintaan air biasa, PIR2 untuk mendeteksi permintaan air dingin, dan PIR3 untuk mendeteksi permintaan air panas. Ketika salah 1 PIR atau ketiga PIR bergerbang logika 1 menandakan adanya permintaan air dari dispenser. Ketika gerbang logika bernilai 1, maka sensor akan mengeluarkan tegangan sebesar 5 Volt, selanjutnya diumpankan ke Non iverting Amplifier. Berdasar teori yaitu Vo=(Rf/Ri +1)Vi, maka tegangan output yang keluar akan bernilai 10 Volt . Selanjutnya , tegangan output di umpankan resistor yang selanjutnya dihubungkan ke kaki base transistor dan kaki emiiter transistor. Tegangan yang terbaca di Vbe yaitu 0,8 Volt yang memenuhi syarat transistor self bias. Karena aktif, maka arus mengalir resistor dan relay. Karena ada aliran arus di relay, maka switch berpindah dari kanan ke kiri, yang menyebabkan rangkaian yang di dekat sensor infrared menjadi loop tertutup.
Rangkaian Sensor Water
Sensor Water akan aktif ketika gelas hampir penuh. sensor akan mengeluarkan tegangan sebesar 5 Volt, selanjutnya diumpankan ke Detektor Non Inverting. Karena dipasang Vsaturasi di Detektor non inverting, maka sesuai Teori, Vo=+Vsaturasi-1, maka Vo bernilai 11 Volt. Selanjutnya , tegangan output di umpankan ke R3 yang bernilai 5k ohm yang selanjutnya dihubungkan ke kaki base transistor dan kaki emiiter transistor. Tegangan yang terbaca di Vbe yaitu 1,5 Volt yang memenuhi syarat transistor fixed bias. Karena aktif, maka arus mengalir ke R8 dan juga mengalir ke R10 dan relay. Karena ada aliran arus di relay, maka switch berpindah dari kanan ke kiri, yang menyebabkan rangkaian yang di dekat sensor infrared menjadi loop tertutup.
Rangkaian Sensor suhu
Sensor Suhu mendeteksi suhu dari air yang di keluarkan ketika dispenser aktif, baik itu suhu air biasa, air panas dan air dingin. Ketika suhu air turun, resistansi thermistor meningkat, mengubah tegangan pada rangkaian pembagi tegangan. Perubahan ini dideteksi oleh op-amp (U5A) yang berfungsi sebagai komparator, membandingkan tegangan input dengan referensi yang diatur oleh potensiometer R11. Output op-amp mengontrol transistor Q1, yang bertindak sebagai saklar untuk mengaktifkan relay (RL3) dan LED indikator (D6). Sistem ini memungkinkan respon otomatis terhadap perubahan suhu, di mana relay dapat digunakan untuk mengontrol perangkat pendingin eksternal, sementara LED memberikan indikasi visual status suhu.
Rangkaian Sensor sound
Sensor suara adalah sebuah alat yang mampu mengubah gelombang sinusioda suara menjadi gelombang sinus energi listrik. Sensor suara ini digunakan untuk menghantarkan listrik berdasarkan pendeteksian suara untuk menghidupkan perangkat yang dihubungkan. Prinsip kerja sensor suara sederhana dan sangat mudah. Ia bekerja seperti telinga manusia. Modul sensor suara terdiri dari papan sirkuit kecil yang merupakan mikrofon 50 Hz-10 kHz dan beroperasi dengan modul detektor sensor untuk deteksi. Komponen sirkuit pemrosesan eksternal lainnya mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik.
Komponen perangkat keras penting lainnya adalah pembanding presisi tinggi LM393N. Perangkat ini wajib mendigitalkan sinyal listrik ke keluaran digital D0. Untuk menyesuaikan sensitivitas output digital D0, modul sensor suara berisi potensiometer bawaan. Sensor suara berisi mikrofon yang disebut mikrofon kondensor dengan 2 pelat bermuatan - satu adalah diafragma dan yang lainnya adalah pelat belakang. Pelat ini tampak seperti kapasitor. Jika sinyal suara (bertepuk tangan, membentak, mengetuk, alarm) atau sinyal audio bergerak melalui udara dan mengenai diafragma mikrofon, maka jarak antara 2 pelat bermuatan berubah karena getaran diafragma. Oleh karena itu perubahan kapasitansi antara pelat ini menghasilkan sinyal listrik keluaran. Sinyal keluaran ini sebanding dengan sinyal suara masukan yang diterima mikrofon. Terakhir, sinyal keluaran diperkuat oleh amplifier dan didigitalkan untuk menentukan intensitas sinyal suara yang masuk.
c) Video Simulasi [kembali]
Download datasheet sound sensor klik disini
Komentar
Posting Komentar