4.7

 1. Pendahuluan[kembali]

Konfigurasi emitter-follower, juga dikenal sebagai common-collector, adalah salah satu dari tiga konfigurasi dasar transistor bipolar junction (BJT) selain common-emitter dan common-base. Konfigurasi ini sering digunakan dalam rangkaian elektronik karena karakteristik uniknya yang menawarkan keuntungan tertentu.

 2. Tujuan[kembali]

  • Mengetahui dan memahami materi Emitter-Follower Configuration
  • Mampu mengaplikasikan materi Emitter-Follower Configuration
  • Mampu membuat simulasi rangkaian Emitter-Follower Configuration pada aplikasi Proteus

 3. Alat dan Bahan[kembali]

Alat:

1. Voltmeter


Voltmeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik.



2. Amperemeter

Amperemeter merupakan alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar arus listrik yang ada di suatu rangkaian listrik.




3. Switch




Switch atau saklar adalah suatu komponen yang digunakan untuk memutus dan menyambungkan arus listrik.


Bahan:

1. Resistor



Berfungsi sebagai pembagi, pembatas, dan pengatur arus dalam suatu rangkaian, 
Resistor berfungsi untuk menghambat arus dalam rangkaian listrik. Nilai resistansi dan arus saling berbanding terbalik, sehingga semakin besar nilai resistansi maka nilai arus yang melalui sebuah komponen semakin kecil. Cara menghitung nilai resistansi resistor berdasarkan kode gelang warna:

 


  1. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang pertama.
  2. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang kedua.
  3. Masukkan angka langsung dari kode warna gelang ketiga.
  4. Masukkan jumlah nol dari warna gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan (10^n), merupakan nilai toleransi dari resistor. 

2. Baterai
     



Baterai adalah alat yang digunakan untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk kimia kemudian diubah menjadi energi listrik untuk memperoleh arus listrik yang diperlukan.

3. Dioda




Komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah.

4. Ground




Berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi.

5. Induktor






Induktor adalah sebuah komponen elektronika pasif yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. 

 4. Dasar Teori[kembali]

A. Teori

    Emitter-Follower adalah jaringan yang anda dapatkan dari menggunakan terminal emitor sebagai output dalam konfigurasi BJT (Bipolar Junction Transistor). Ada sejumlah konfigurasi bias BJT (Bipolar Junction Transistor) yang tidak sesuai dengan cetakan dasar yang dianalisis, tujuan utama disini adalah untuk menekankan karakteristik perangkat analisis dc konfigurasi dan menetapkan prosedur umum terhadap solusi yang diinginkan. Untuk setiap konfigurasi yang dibahas sejauh ini, langkah pertama adalah derivasi ekspresi untuk arus dasar. Setelah arus dasar diketahui, tingkat arus kolektor dan tegangan sirkuit output dapat ditentukan secara langsung. Konfigurasi emitor-pengikut sering digunakan untuk keperluan pencocokan impedansi. Ini menyajikan impedansi tinggi pada input dan impedansi rendah pada output, yang merupakan kebalikan langsung dari konfigurasi bias standar. Efek yang dihasilkan hampir sama dengan yang diperoleh dengan transformator, di mana beban disesuaikan dengan impedansi sumber untuk transfer daya maksimum melalui sistem.

VBE (Tegangan Basis dan Emitor) dan VCE (Tegangan Collector dan Emitor)

Rumus :


B. Example

  1. Tentukan ECQ dan VCEQ !

  2. Tentukan VCEQ and IEQ !

  3. Tentukan re dan Zi ! 


C. Problem

    1. Mengapa beban emitor selalu setara dengan tegangan basis pada pengikut emitor?

        Jawab : Beban emitor pada rangkaian transistor tunggal BJT mengikuti tegangan basis transistor. Dan hal ini dilakukan sedemikian rupa sehingga keluaran terminal emitor selalu setara dengan tegangan basis dikurangi penurunan maju sambungan basis-emitor.

    2. Berapa volt yang dibutuhkan untuk menghubungkan BJT ke rel suplai nol?

         Jawab :  Pangkalan akan membutuhkan sekitar 0,7V atau 0,6V. Dan nilai 0,6 atau 0,7 V adalah nilai tegangan maju BJT.

    3. Pada transistor npn, pembawa mayoritas pada basis adalah....

        Jawab : Elektron bertindak sebagai pembawa muatan mayoritas.


D. Pilihan Ganda

    1. Pernyataan mana yang benar dari beberapa pernyataan dibawah ini....

            a. sinyal basis input konfigurasi BJT biasanya lebih tinggi dari tegangan output

            b. sinyal basis input konfigurasi BJT biasanya lebih rendah dari tegangan output

            c. sinyal basis input konfigurasi BJT biasanya sama dengan tegangan output

            d. sinyal basis input konfigurasi BJT biasanya lebih tinggi dari arus output

            e. sinyal basis input konfigurasi BJT biasanya lebih rendah dari arus output

    Jawaban : a

    2. Komponen elektronik yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik adalah....

            a. Transistor

            b. Resistor

            c. Kapasitor

            d. Konduktor

            e. Isolator

    Jawaban : c

    3. Berikut yang termasuk dalam metode konfigurasi BJT (Bipolar Junction Transistor) adalah....

            a. konfigurasi common base, konfigurasi common emiler, dan konfigurasi common collector

            b. konfigurasi common base, konfigurasi common emitter, dan konfigurasi common ground

            c. konfigurasi common standar, konfigurasi common emitter, dan konfigurasi common collector

            d. konfigurasi common high, konfigurasi common junction, dan konfigurasi common follower

            e. konfigurasi common base, konfigurasi common emitter, dan konfigurasi common collector

    Jawaban : e

 5. Percobaan[kembali]

    a) Prosedur[kembali]

Pada percobaan kali ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

  • Mempersiapkan Alat beserta Bahan seperti yang telah tertera pada Sub Bab Alat dan Bahan di atas.
  • Merangkai Rangkaian sesuai dengan gambar pada buku, terdapat 3 rangkaian yang akan diujikan.
  • Pada masing-masing Rangkaian disambungkan input tegangan DC agar dapat melihat dan menentukan VBE (Tegangan Basis dan Emitor) dan VCE (Tegangan Collector dan Emitor).
  • Amatilah nilai input dan output VBE (Tegangan Basis dan Emitor) dan VCE (Tegangan Collector dan Emitor) dengan menyesuaikannya dengan rumus yang ada.

    b) Rangkaian simulasi [kembali]

1. Rangkaian Proteus 1 (4.46)



    Sumber tegangan dihasilkan oleh signal generator dengan frekuensi 1k dan amplitudo 5 v. Arus mengalir melewati kapasitor sebesar 0,19 mA. Arus Base (IB) tersebut diumpan ke kaki emittor dan kaki kolektor. Pada kaki emittor, akan melewati RE dan terukur sebesar 19 mA. Pada kaki collectoe, akan menuju ground. Dari arus tersebut, dapat terukur besar VCE sebesar 1,04 V.



2. Rangkaian Proteus 2 (4.47)

    Tegangan input mengalir sehingga menimbulkan arus base (IB). Arus base akan diumpan ke kaki collector dan kaki emittor. Kaki collector menuju ground dan kaki emittor menuju RE. Arus emittor terhitung sebesar 19 mA dan tegangan antara collector emittor (VCE) terukur sebesar 1.04 V.


3. Rangkaian Proteus 3 (4.48)


    Sumber tegangan akan mengalirkan arus melewati kapasitor dan menuju kaki base. Besar arus yang mengalir (IB) terhitung sebesar 43,4 micro amper. Arus tersebut mengalir menuju kaki emittor dan diumpan pada resistor emittor sebesar 2k ohm. Pada kaki emittor, arus emittor (IE) terbaca sebesar 4,38 mA. Arus yang berasal dari input juga menyebabkan adanya tegangan antara collector dan emittoe (VCE) sebesar 11,2 V. 



Prinsip Kerja Keseluruhan :
    Gambar 1, 2 , dan 3 adalah gambar yang sama, untuk melihat prinsip kerjanya kita bisa melihat pada gambar ke-3. Besarnya penguatan tegangan dari rangkaian penguat common collector (emitter follower) adalah mendekati satu. Fungsi yang sangat berguna dari emitter follower adalah transformasi impedansi (resistansi), yaitu mempunyai resistansi input (rin) yang tinggi dan resistansi output (rout) yang rendah. Kuat arus yang mengalir dari IB akan ditingkatkan melalui resistor npn, yang mana arus masuk melalui base dan  dan keluar melalui emitter pada IEQ.

    c) Video Simulasi [kembali]



 6. Download File[kembali]

Download File HTML (Klik Disini)
Download File Rangkaian Proteus 4.46 (Klik Disini)
Download File Rangkaian Proteus 4.47 (Klik Disini)
Download File Rangkaian Proteus 4.48 (Klik Disini)
Download File Video Simulasi (Klik Disini)
Datasheet Resistor (Klik Disini)
Datasheet Baterai (Klik Disini)
Datasheet Transistor NPN (Klik Disini)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2.7

MODUL 2